puisi untuk bapak
BAPAK Angina yang menelisik Seakan berbisik ditelingaku Mengingatkan ku Akan ketidak hadiran mu Menemani hari hariku Masih teringat bahkan terbayang jelas Saat masik ku kecil Bercanda riang Bercerita Bercengkrama Sedih bila ku ingat itu Rasa bersalah kembali dating Bila teringat untuk terakhir kali Aku melihatnya Terbaring lemas karana sakit Ya di ICU itu aku melihat muka pucatnya Masih teringat bunyi mesin medis yang selalalu berbunyi Yang selalu membuat khawatir Sehingga selalu ku pandangi walau aku berada di sisinya Seakan aku lebih peduli bunyi mesin itu Dari pada dia yang terbaring lemas Segala upaya tlah dilakukan Tapi tuhan berkehendak lain Di saat itu aku coba menulis puisi untuknya Tapi saying blum sempat ia dengar puisi itu Dia tlah berpulang tanpa pesan Dan isyarat yang dating Sedih …. Menyesal… Itu akhir cerita ini Bapak semoga kau bahagia Di tempat kekal mu Ya Allah berilah tempat yang terbaik...